Inilah Cara Menghitung Kebutuhan Genteng Paling Mudah, Wajib Disimak!

  • Suriyadi Kolomarsi
  • Aug 16, 2023
cara menghitung kebutuhan genteng

Ketika ingin membeli genteng untuk dipasang di atap pastinya tidak boleh sembarangan supaya tidak terlampau jauh dari kebutuhan. Dapat dimaklumi bila tidak semua orang paham cara menghitung kebutuhan genteng dengan perkiraan yang tepat.

Memang dibutuhkan perhitungan secara khusus, tetapi sebenarnya tidak sulit untuk dipahami oleh orang awam sekalipun. Untuk mengetahui lebih jauh tentang cara hitung genteng dan tips memilih genteng yang tepat, bisa ikuti penjelasan berikut ini:

Cara Hitung Kebutuhan Genteng

Diketahui terdapat dua cara yang paling umum digunakan oleh para ahli bangunan untuk menentukan kebutuhan genteng pada suatu bangunan. Caranya adalah dengan menghitung luas atap maupun luas bangunan, berikut penjelasan selengkapnya:

1. Menghitung Luas Atap

Bentuk atap bangunan bisa berbeda, kadang ada yang membentuk seperti prisma segitiga dan ada yang seperti setengah piramida. Untuk itu diperlukan menghitung dari luas atapnya, bukan dari menghitung luas pondasi bangunan bila ingin akurat.

Menghitungnya bisa dengan mengikuti ukuran dari panjang dan lebar kerangka atap yang telah dipasang pada bangunan. Misalnya, telah diketahui bahwa satu sisi permukaan atap adalah 5 m x 9 m maka diperoleh 45 m².

Tinggal kalikan dengan 2 untuk mendapatkan luas dari dua sisi atap, 45 m² x 2 = 90 m². Kemudian, 90 m² x 30 buah (kebutuhan genteng per m²), jadi total dibutuhkan 2.700 buah genteng.

Selebihnya, seseorang juga perlu menghitung area genteng yang tidak menjadi bagian dari bangunan utama, misalnya teras. Bisa hitung luas teras dan kalikan dengan kebutuhan genteng per meter persegi, lalu jumlahkan semua.

2. Menghitung Luas Bangunan

Adapun cara menghitung kebutuhan genteng juga bisa dilakukan dengan mempertimbangkan luas bangunan yang meliputi fondasi dan area teras. Pondasi merupakan bagian permukaan bangunan yang diliputi dengan tembok-tembok membentuk ruang yang mudah dihitung panjang dan lebarnya.

Untuk kemudahan perhitungan akan diberikan contoh, yaitu ukuran pondasi bangunan diketahui 10 m (lebar) dan 6 m (panjang). Jadi, dapat dihitung bahwa luas bangunan utama adalah 10 m x 6 m = 60 m².

Tidak lupa pula hitung luas area balkon atau teras yang belum terhitung, misalnya hanya seluas 15 m². Tinggal jumlahkan keduanya yang total menjadi 75 m² dan kalikan dengan jumlah genteng yang dibutuhkan per meter persegi.

Jumlah genteng yang dibutuhkan tiap meter bisa berbeda tergantung dengan ukuran genteng yang dipilih. Misalnya, genteng tipe A dibutuhkan 30 buah/m² maka 75 m² x 30 buah = 2.250 buah kebutuhan genteng untuk keseluruhan atap bangunan.

Tips Memilih Genteng yang Tepat

Selain dari cara menghitung genteng yang dibutuhkan, seseorang juga perlu mempertimbangkan beberapa hal sebelum memilih genteng. Bagaimanapun setiap orang berharap bahwa bangunan bisa awet dan kelak tidak perlu kerepotan dengan memperhatikan hal berikut:

  • Perhatikan kualitas. Sebenarnya hal ini berlaku tidak hanya untuk pembelian genteng, tetapi juga setiap kali membeli material bangunan. Tujuannya agar kelak menghasilkan bangunan yang berkualitas dan tidak timbul masalah yang membuat genteng mudah rusak akibat kualitas buruk.
  • Lebihkan jumlah genteng. Maksud dari melebihkan jumlah pesanan genteng ini ditujukan untuk mengantisipasi bila kelak terjadi hal yang tidak terduga. Misalnya, ada genteng yang pecah selama pemasangan atau ada genteng yang bocor maka kelak bisa langsung diganti.

Demikian cara menghitung kebutuhan genteng secara praktis sehingga kelak tidak salah menentukan jumlah yang memang diperlukan. Jadi, tidak perlu khawatir boros budget akibat salah perhitungan dengan membeli terlalu banyak dan berakhir sia-sia.

Author Profile

Suriyadi Kolomarsi
Suriyadi Kolomarsi
Suriyadi adalah Seorang ahli teknik sipil yang telah lama berkarier di bidang ini. Memiliki keinginan kuat untuk memahami dan menciptakan lingkungan yang lebih baik melalui ilmu teknik sipil dan arsitektur. Suriyadi mengejar pendidikan sarjana di bidang Teknik Sipil di Universitas Balikpapan, di mana memperdalam pengetahuannya tentang konstruksi bangunan dan infrastruktur.

Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana, Suriyadi mulai bekerja di sebuah perusahaan konsultan teknik yang terkenal. Ia terlibat dalam proyek-proyek besar, seperti pembangunan jembatan, gedung-gedung tinggi, dan proyek infrastruktur kota. Pengalamannya dalam menghadapi tantangan teknis dan praktis ini menjadi landasan kuat bagi pengetahuannya di bidang teknik sipil dan arsitektur.

Selain menjadi seorang praktisi teknik sipil yang berpengalaman, Suriyadi juga memiliki bakat dalam menulis. Ia memutuskan untuk berbagi pengetahuannya dan pengalamannya melalui sebuah blog yang dikelolanya dengan penuh dedikasi. Blog ini menjadi sumber informasi terpercaya bagi para pembaca yang tertarik dengan dunia teknik sipil, konstruksi, dan arsitektur. Di sana, ia berbagi artikel, panduan, dan pemahaman mendalam tentang tren terbaru dalam industri ini.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews kolomarsi.com

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *